#Beemoslem thecrowdvoice.com |
"Hanya bagian kecil dari Tuhan saja," disamping keluasan Kerajaan Langit. Sebagian berargumen untuk menahbiskan Tuhan yang dapat dimasukkan dalam sebuah gambar. Mengapa demikian rumit meletakkan hal yang kecil dari Tuhan ke bumi yang setitik debu langit? Dan apakah yang terpisah dari Tuhan masih disebut Tuhan? Apakah ciptaan itu?
Manusia melihat apa yang dilihat, oleh teleskop-teleskop raksasa super canggih. Tetapi tidak pernah menemukan Tuhan. Atau sekedar menemukan tepi-tepi dari bangunan langit. Apakah yang menjadi tempat langit berada? Mengambangkah dia? Atau tergeletak di lantai istana kerajaan Tuhan. Jikalah Tuhan berada di dalam istana, sungguh menggelikan ketika membayangkan seorang Tuhan membangun rumah.
Allah yang bersemayam di dalam 'Arsy, tersembunyi dalam rahasia yang hanya dapat diterangkan dengan kata-kata. Sebagai pembanding terhadap singgasana Allah yang mengatasi tujuh langit. Berita yang hanya kita ketahui dari FirmanNya. Dan Satu kursi tersebut diciptakan sebagai pembanding bagi raja-raja yang sombong dengan tahtanya di dunia.
Semua yang telah lepas dari sisiNya memang tidak dapat disebut Makhluk, kecuali telah sampai berita dari FirmanNya. Setiap makhluk yang diciptakan, tersebar dalam pembanding-pembanding yang tidak perlu disejajarkan dengan keagungan penciptaNya. Sehingga kita tidak tahu batas kekuasaanNya, dengan demikian Dia menjadi Ilah.
Keliru, jika menyempal sedikit entitasNya menjadi manusia. Debu kecil semesta yang tepinya telah diketahui oleh penciptaNya. Titisan adalah karena seseorang manusia, ketika sifat Tuhan tersembunyi dalam kealpaan indera yang terbatas, teknologi yang tetap primitif di mata Allah. #Beemoslem, berserah kepada beritaNya. SekehendakNya menerangkan tentang diriNya.
0 Komentar:
Posting Komentar