Smiley

1:55:00 PM
2
Pelaut yang tangguh dilahirkan dari badai terburuk. Mereka menari dan bergembira dalam terjangan angin yang basah penuh air asin. Dan pembalap kawakan yang kewalahan saat dry race, melaju dengan lincah dalam track basah. Setidaknya itu yang dibuktikan oleh senior motogp, Val the Doctor, dalam seri ke 12 balapan bergengsi tersebut di sirkuit Silverstone (2015) yang dibasahi hujan. Setelah bersabar dalam kemenangan berturut sebelumnya dengan tetap menjaga podium, Rossi mampu membekuk pimpinan klasemen sementara. Yang telah direbut darinya selama dua minggu, meski masih di kandang yang sama, oleh Jorge Lorenzo.

Bahkan Lorenzo tidak sanggup podium karena dihalau hujan, pandangan buruk menjadi kendala baginya. Finish di urutan keempat sudah menjadi hasil yang baik, mengingat Marc bahkan tidak mampu menyelesaikan pertandingan karena tersentak rem di tikungan Pertama. Saat beradu cepat dengan Val di lap ke 13. Berkah hujan juga mampir kepada Petrucci yang secara mengejutkan menjadi penakluk Silverstone 2015 yang tidak bersahabat karena cuaca buruk.

Hujan dan Podium
sindonews.com

Ah, padahal hujan adalah rahmat. Dan itu mampir kepada tiga orang pembalap italia, menyapu bersih podium di negeri Inggris. Strategi terbaik selama air tetap berada di lintasan menjadikan mereka mampu memenangi keseluruhan lap balapan normal 20 lap. Bahkan Val sempat berkata, "... Saya melambat," saat melihat Marc terbang menyelamatkan diri dari hal yang lebih buruk saat terjatuh. Padahal dari beberapa seri balapan terakhir, Legenda hidup tersebut hanya mampu ngotot sampai di podium base ketiga saja. Tidak mampu mengatasi kelincahan Jorge Lorenzo yang hampir selalu mengunci balapan dari awal start.

Buah manis pengalaman dari seorang Val hadir ketika hujan. Yang disebut sebagai cuaca buruk dalam setiap balapan. Pemuncak moto2, Zarco, bahkan sempat terlihat dalam kamera dengan tunggangan yang aus ban. Ketika lintasan sempat mengering karena hujan ringan sebelum balapan dimulai, masih menyisakan masalah dari strategi balapan penuh pertaruhan. Memang begitulah hidup, kita hanya mampu mengusahakn strategi terbaik. Di lapangan, semua tergantung kepada pengalaman, keberuntungan, dan faktor x yang tidak diketahui oleh manusia. Manusia memang serba terbatas, ya.  

2 Komentar: