Infografi tentang karakter manusia sudah mulai mendapat tempat di dalam masyarakat. Meskipun, astrologi tetap mendapatkan porsi yang besar. Karena didukung oleh ramalan dan iklim 'kawin' masyarakat tropis. Dalam konsep mesin kecerdasan STIFIn, golongan darah disebut sebagai tukang pos. memberikan reaksi psikologis yang bersifat apermanen. Sehingga sangat menarik untuk memperhatikan pengaruh golongan darah pada anak - anak.
Holy Setyowati, SIE, BBA., dalam observasinya di Indonesia dapat memberikan gambaran yang lengkap dan bermanfaat untuk mengetahui karakter anak - anak. Penelitian dilakukan pada murid Taman Kanak - Kanak di daerah Jakarta dan Yogyakarta. Antara lain TK Carina Sayang, TK Providentia Kedoya, dan TK Negeri 1 Sleman. Sebagai peneliti ahli adalah Chieko Ichikawa, Direktur Human Science ABO Center Jepang. Penerus dari profesor Toshitaka Nomi, yang juga merupakan penulis buku Touch My Heart.
Saya termasuk orang yang sering tersenyum sendiri ketika membaca buku 4 Tipe untuk Talenta Besar, yang ditulis dengan gaya laporan. Seolah saya kembali ke masa kanak - kanak, yang tidak pernah diantar orang tua. Berdasarkan kartu Pemeliharaan Kesehatan JAMSOSTEK, saya manusia bergolongan darah B. Budak kecil yang susah diatur dan mudah bosan. Kejahilan saya yang besar jadi berputar kembali di memori. Tentang masa kanak - kanak itu.
Sebutlah ketika jam pulang sudah berdentang. Biasanya kami akan menyanyikan lagu ''bangun tidur'' sebelum kemudian berdoa. Sayalah yang menjadi pelopor ketertiban ritual sebelum pulang ini. Dengan begitu semangat, saya ajak teman - teman untuk berakting tidur. Dalam posisi apa saja, di atas bangku atau meja. Kadang di bawah bangku. Dan kemudian begitu bel sekolah berbunyi, kami semua berteriak, "kukuruyuk!!!!!" Dan Guru dengan mudah memberikan aba - aba untuk mulai bernyanyi.
Saya memang bukan tipe anak yang sering mendapat nilai tinggi. Bahkan dalam setiap instruksi menggambar bertema, nilai jadi semacam olokan. Yang bisa menarik perhatian saya adalah tema menggambar bebas. Karena memang itulah wilayah golongan darah B, Sang Petualang. Dalam permainan, saat - saat menyenangkan yang masih saya ingat hanyalah ketika kami semua keluar kelas. Dan mulai belajar sambil bermain. Kalaupun jadi kucing yang tidak pernah berhasil menangkap tikus, dalam permainan kucing dan tikus. Tidak mengapa, belajar di atas bangku adalah hal rutin yang membosankan.
B yang simple minded, juga masih berpengaruh saat saya mulai masuk sekolah dasar. Saya sudah dapat membaca ketika berada di kelaas 1, karena itu dalam setiap ujian selalu menjadi yang pertama menyelesaikan soal. Bukan berarti benar semua, tapi salahnya yang banyak. Menunggu Guru selesai membaca soal dan memberikan bantuan pemahaman soal membuat saya tidak sabar. Sama seperti ketidaksabaran yang membuat jawaban soal selalu ada missing word. Selain itu juga sering menjadi biang ribut, padahal penakut. Pernah saking ributnya, dan Guru sudah mulai marah kemudian memberikan soal mencongak. Saya yang kebingungan mencari pensil hampir menangis saat menyakan pada Guru. Dan Guru hanya berkata, "Kapok, makanya jangan rame terus!" Tahukah? Dialah Guru terhebat yang dapat menahan tawa terhadap kelucuan muridnya. Hahaha ... padahal pensil yang saya cari nyangkut di atas daun telinga. Saya lupa saking asyiknya bermain robocop. Dengan memanfaatkan topi sekolah, penggaris plastik dan topi.
Duh, terlalu!
15 Sya'ban 1436 H
0 Komentar:
Posting Komentar