Smiley

7:07:00 PM
0
Evolusionis masih secara sadar berpegang pada pendapat Darwin bahwa binatang bersel satu adalah sangat sederhana. Seperti debu yang berterbangan di kamar kita saat menyapu, kecil dan dibutuhkan sinar matahari untuk dapat melihatnya secara langsung. Tetapi, sayangnya teknologi tidak pernah bisa berbohong. Ketika peralatan pengindera semakin canggih, ditemukanlah anatomi binatang sel satu itu. Yang faktanya dapat membuat kita tercengang.

Flaggellum Ajaib
 LadyofHats
Gambar diatas adalah contoh yang bisa dijadikan ilustrasi keajaiban pada makhluk kecil itu. Flagella sebagai makhluk hidup bergerak dengan sebuah rotary engine, yang didukung oleh rotor dengan kecepatan 6000 - 17000 rpm. Wah, kalau rotor ini dipasang pada dinamo seperti apa, ya? hehehe ... Baling-baling yang berbentuk filament (flagel) memanfaatkan putaran tersebut untuk melakukan travelling. Sungguh nyaman hidupnya ya Si Mungil ini, tiada harus dipusingkan oleh kredit motor. Hmmm ... Meski sayang dedek kita ini tidak tahan dengan badai kehidupan, karena hanya dapat hidup nyaman dalam lingkungan fluida dengan Reynold's Number yang rendah.

Dahulu, 14 abad yang lalu, para penyembah berhala mengejek Nabi ﷺ karena hal sepele macam bakteri seperti flagellum ini. Katanya, "See how Allah mentions gnats and spiders in the Qur'an revealed to Muhammad. What is the use of this?" Seperti yang tertulis dalam asbab al Nuzul karya Al Wahidi. Ada juga orang yahudi yang tertawa karena menganggap apa yang disampaikan oleh Nabi ﷺ bukanlah dari Allah. Tidak mungkinlah Allah menyebut-nyebut barang sepele macam itu, terlalu Maha Tinggi.

Dengan teknologi yang diciptakan oleh banyak ilmuwan evolusionis sendirilah terkuak banyak keajaiban Alam ini. Apa yang dahulu dianggap sederhana, sehingga hanya karena nyaman berdiri tegak seorang kera kemudian meniggalkan pohon dan menjadi manusia. Atau banyak lagi kisah evolusi yang terjadi karena kebiasaan seekor hewan ketika makan. Ya, awas saja pembaca, jangan suka makan sambil tidur. Nanti anaknya pengen jadi ular (eh, koq jadi ingat masa kecil, ya). Teknologi membantah kesederhanaan hukum probabilitas yang digunakan oleh evolusionis untuk menggambarkan terbentuknya alam semesta.

Begitulah, banyak ilmuwan yang sangat ahli dalam membaca kebesaran Allah di alam raya. Namun mereka selalu membantah keberadaan Allah. Mereka menolak kebenaran Al quran, yang menurut mereka cocoklogi. Padahal, mereka sangat berbangga diri dengan possibility number terbentuknya sel protein secara tiba-tiba di permukaan bumi. Apatah lagi hukum acak pembentukan jagad raya yang sim salabim. Mungkin, merekalah orang yang konsisten untuk tidak konsisten terhadap ilmu cocoklogi.

#Beemoslem (Baca: Perjuangan Para Nyamuk)


إِنَّ اللَّهَ لاَ يَسْتَحْىِ أَن يَضْرِبَ مَثَلاً مَّا بَعُوضَةً فَمَا فَوْقَهَا فَأَمَّا الَّذِينَ ءَامَنُواْ فَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِن رَّبِّهِمْ وَأَمَّا الَّذِينَ كَفَرُواْ فَيَقُولُونَ مَاذَآ أَرَادَ اللَّهُ بِهَـذَا مَثَلاً يُضِلُّ بِهِ كَثِيرًا وَيَهْدِي بِهِ كَثِيرًا وَمَا يُضِلُّ بِهِ إِلاَّ الْفَـسِقِينَ

0 Komentar:

Posting Komentar