www.7-themes.com |
Referensi yang mungkin kita sering lupa dari ayat yang terlalu biasa kita dengar. Dan mungkin kita juga bertanya, apakah benar umat terdahulu juga diwajibkan shiyam. Seperti apa yang diberitakan dalam ayat tersebut. Ust. Ali kemudian membacakan torah dalam bahasa ibrani pada bagian jeremiah. Dengan cara membaca yang asli, dan merdu. Yang diterangkan bahwa dalam kalimat tersebut Umat Yerusalem diperintahkan untuk tsom pada bulan kesembilan.
Beirta yang lain juga dikaji oleh Ust. Ali dalam kitab agama Budha dalam bahasa pali yang memerintahkan untuk melakukan uposatha 4 hari setiap bulan. Dari akar kata ini menurut beliau kata puasa diturunkan dalam bahasa jawa, pasa. Beliau menambahkan bahwa dalam akar bahasa jawa terdapat kata asli jawa kuno Hyang, yang menunjukkan kepada kata tauhid. Yang memang tidak pernah ada padanan, seperti ketika menyebut Sang Hyang Kawekas. Yang menurut kepercayaan orang jawa dikatakan cedak tanpa senggolan adoh tanpa wewangenan.
Kabar lain tentang shiyam juga didapati dari ritual asli agama Ibrahim yang dapat kita ketahui dari masa sebelum kenabian. Seperti pada kisah Abdul Muthalib, kakek Nabi ﷺ. Juga, dalam agama nasrani yang tiga cabang utama saat ini adalah ortodoks, katholik, dan protestan. Terdapat tradisi mesiah yang untuk shiyam selama 40 hari sebelum paskah. Untuk mengikuti kebiasaan Nabi Isa 'alaihissalam, yang menurut iman protestan boleh untuk tidak berpuasa.
Pengkajian Ust. Menahen Ali tentang Shiyam ini menunjukkan kepada kita, bahwa memang shiyam adalah ibadah yang langgeng yang turun kepada kita sejak dahulu kala. Yang telah diisyaratkan dalam ayat 183 surah al Baqarah tentang keutamaannya. Allahu a'lam.
0 Komentar:
Posting Komentar