Smiley

9:00:00 PM
0
Ust. Husnul Aqib mengisyaratkan perpisahan telah tiba. Pengkajian dalam malam Ramadhan, yang akan kita rindukan setahun nanti. Dalam sebuah majelis sahabat, Rasul Muhammad ﷺ pernah menyampaikan kerinduan beliau terhadap saudara yang ingin sekali bertemu. Sabda yang begitu dicemburui oleh para sahabat, sehingga mereka berkata, "bukankah kami saudaramu?"

Saudara-saudara
www.detik.com
Nabi Muhammad ﷺ memberikan indikasi atau pertanda siapakah Saudara Sang Nabi ﷺ, "tidak pernah bertemu." Mereka tidak hidup di zaman Rasul ﷺ, namun tetap beriman. Sehingga kebahagiaan bertemu dengan mereka adalah 7 kali lebih bahagia, dalam isyarat dan sabda Nabi ﷺ.

Inilah keutamaan umat islam yang jauh di pandangan Nabi ﷺ, karena iman hingga derajadnya disebut sebagai saudara - saudara Nabi ﷺ. Apakah kita tidak ingin menjadi saudara yang baik? Yang mengikuti saudaranya, sunnahnya, sebaik - baik contoh tauladan.

Saudara - saudara Sang Nabi ﷺ adalah yang mengharap rahmat Allah jalla wa a'la, dengan beramal shalih dalam tauhid. Ilah tanpa tandingan, beriman kepada Allah jalla wa a'la. Semua amalnya ditujukan dalam rangka imannya terhadap hisab hari akhir. Selalu mengingat Allah jalla wa a'la, dalam banyak kesempatan. Sehingga cahaya - cahaya masuk ke dalam hati bukan kegelapan dari syaithan.

Sang Tauladan, tahukah, telah menanamkan kecintaan kepada saudara - saudara  beliau, dalam banyak kisah orang shaleh terdahulu. Bagaimana mereka berdoa atas ibadah shiyam selama tiga puluh hari, hingga 6 bulan setelah Ramadhan pergi. Sedang sisanya, selalu berdoa agar disampaikan dengan Ramadhan. Kerinduan yang tidak terperi kepada Ramadhan. Allahu a'lam.

0 Komentar:

Posting Komentar