Smiley

9:00:00 PM
0
Malam kedua puluh tujuh, bersama Ust. Sudjari Dahlan, bersyukur masih mendapatkan nikmat Ramadhan. Masih dapat melaksanakan segala ubudiah untuk menyempurnakan shiyam Ramadhan. Sementara banyak dari kita yang sudah begitu sibuk dengan mudik lebaran. Ramadhan memang akan pergi sebentar lagi. Tiket mudik bahkan sudah dipesan jauh hari sebelum ini. Segala hal dipersiapkan, ada juga yang sudah lebih dahulu mudik ke kampung halaman.

Mudik Kampung Akhirat
www.gweone.com
Demi waktu, demi matahari sepenggalah naik, demi malam, Allah bersumpah dalam banyak firmanNya. Sudahkan kita bersiap untuk mudik yang sebenarnya? Sama saat kita menyiapkan bekal mudik lebaran yang bersifat tahunan ini. Tabiat manusia memang lengah terhadap waktu. Lupa, bahwa kita harus sibuk beramal untuk bekal perjalanan akhirat yang sangat panjang.

Seorang mukmin, menurut Ust. Syahredi, sudah sewajarnya menyibukkan diri untuk beramal. Dalam rangka takwanya kepada Allah, yang dapat mengutus izrail kapan pun. Sehingga ketika izrail datang tiba-tiba, telah siap memulai perjalanan kekal. Kebiasaan orang beriman juga, ketika bangun tidur di pagi hari, beranggapan hari ini adalah hari terakhir hidup di dunia. Berusaha untuk memperbaiki diri, tidak ada garansi kehidupan di esok hari. Bahkan nanti yang sebentar lagi.

Manusia sering sibuk dengan dunia, persiapan masa depan yang tidak pasti. Karena dalam rahasia dan genggaman Allah. Namun, kepada akhirat yang sudah pasti, lengah. Sehingga akan menyesal ketika nyawa dicerabut oleh malaikat maut. Manusia merintih kepada Tuhannya.
حَتَّى إِذَا جَآءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ - لَعَلِّى أَعْمَلُ صَـلِحاً فِيمَا تَرَكْتُ
Padahal jika pun manusia dikembalikan ke dunia, akan mengulang jua. Sehingga tegas Allah mengancamkan  بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ
Apa yang sering kita banggakan saat mudik ke kampung, anak-cucu, harta, semua tidak berguna saat nyawa sampai pada kerongkongan.
فَيَقُولُ رَبِّ لَوْلا أَخَّرْتَنِى إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُن مِّنَ الصَّـلِحِينَ
Manusia berdoa kepada Rabbnya, berjanji akan membenarkan! Namun, telah jelas tidak akan diakhirkan ajal bila tiba waktunya. Tidak memberikan manfaat kelebihan yang dimiliki manusia itu. Sungguh, berapapun ayat Allah yang telah sampai kepada manusia, nafsu selalu membisikkan keinginan untuk hidup selamanya. Allahu a'lam.

0 Komentar:

Posting Komentar