Smiley

9:00:00 PM
0
Mengkaji keriuhan sepuluh malam terakhir Ramadhan, i'tikaf dan do'a. Kebiasaan umat muslim dalam tiap Ramadhan, terutama do'a. Menurut Ust. Misbahul Huda memang do'a ini sangat istimewa. Ada tempat yang mustajabah, jika kita berdoa di tempat itu, seperti raudhah, arafah, dan banyak yang kita telah mafhum. Ada juga waktu, seperti saat safar, saat turun hujan, dan saat adzan. Apalagi malam sepuluh ramadhan seperti sekarang, apakah sudah benar do'a kita akan terkabulkan?

Doa-doa Kita
www.islamkini.com

Adab ruhiyah dalam berdoa, demikian Ust. Misbahul memulai, seringnya terlupakan oleh banyak umat muslim. Memang, ilmu itu harus terus diamalkan dan dikaji ulang. Do'a akan dikabulkan, tembus ke langit juga karena memperhatikan adab berdoa. Yang pertama disebutkan oleh Ustadz malam tersebut adalah cara meminta. Dalam arti statement atau pilihan kata yang lekat dalam benak seseorang yang berdoa. Sebagaimana do'a yang lalai tak akan pernah didengar oleh Allah.

Banyak umat muslim yang menurut kajian Ust. Misbahul Huda hanya membaca do'a. Belum sampai dalam level memanjatkan do'a. Teks memang penting namun jika hanya sebagai lafadz di dalam bibir, lama kelamaan hanya akan diingat pembunyiannya saja. Kita lihat saja diri kita sendiri, yang masih hafal makna do'a yang kita ucapkan. Saking banyaknya teks yang kita hafal, tinggal beberapa do'a yang masih benar kita endapkan maknannya dalam hati.

Tips selanjutnya yang dikaji oleh Ustadz adalah Yakin, yakin akan terkabulnya do'a. Yang memang sangat tidak mudah diamalkan. Menurut beliau, sekalipun kita telah berdo'a bersama imam asli arab yang faham, dan fasih melafalkan do'a, tanpa keyakinan hanya wassalam. Keraguan, telah menghapus do'a yang baik. Yakin, kemudian harus diikuti dengan sikap menerima, husnudzan. Seolah do'a kita telah diterima. Beliau mengkisahkan sebuah kisah shalat istisqa' pada sebuah kampung. Ternyata, dari banyak penduduk yang hadir dalam shalat tersebut hanya ada beberapa orang saja yang membawa payung. Seolah mereka telah mengetahui bahwa shalat mereka akan diterima oleh Allah jalla wa a'la.

Yang lebih utama dari do'a yang kita panjatkan, menurut beliau adalah visualisasi do'a. Ilustrasi yang mudah dari amalan tersebut adalah jika kita berharap kelimpahan rizqi. Orang yang memanjatkan do'a untuk memohon diturunkan rizqi, setelah itu bersedekah. Padahal rizqi Allah belum juga turun ketika bersedekah. Tidak menunggu diberikan kecukupan untuk bersedekah, namun justru bersedekah terlebih dahulu karena yakin do'anya akan dikabulkan oleh Allah jalla wa a'la.

Berdo'a, karena kita memberikan penggambaran yang dibawa menjadi nyata, kita bahkan kadang merasakan manfaat yang lebih sebelum dikabulkannya do'a. Bagi orang sedang dalam kesempitan, dengan bersedekah mengingatkan untuk selalu bersyukur. Banyak orang yang jauh lebih sulit hidupnya dari mereka. Sehingga kemudian lebih tentram dan fokus dengan usahanya. Allahu a'lam.

0 Komentar:

Posting Komentar