Kesepuluh, Keluar Jalur

Jebol pertahananku pada pagi ini. Tidak mampu bangun malam, tidak sadar ingat sedikitpun. Keluar dari rombongan, karena bangun pun telat. Sadar atau tidak sadar, memang terlihat ada penurunan. Pasti ini yang menyebabkan hilangnya alarm pagi ini. Sudah  berapa banyak hal sia - sia yang telah aku kerjakan, entah.

Kembali ke belakang, memang sudah sedikit khusyuknya aku dalam rombongan. Tiap lima waktu yang aku ikuti, sering muncul apa - apa yang aku kerjakan sebelumnya dan sesudahnya. Ketika Ruku', terpikir lama sekali rencana pengiriman barang ke semarang request dari customer. Saat selesai dengan Fatihah, teringat mengevaluasi pekerjaan yang kurang tadi. Terturut juga pemikiran tentang pembuatan curvie yang masih kurang sempurna. Banyak hal yang aku turutkan dalam pertemuanku dengan-Nya. Rupanya telah jadin pintu masuk musuh.

Dan aku pun mulai buru - buru meninggalkan majelis, dengan alasan dapat dikerjakan sambil jalan. Berkurang aku menyebut sebelum beranjak, karena urusan - urusan lain. Sepertinya aku sudah banyak tertarik pada hal lain, banyak hal lain.

Juga mulai banyak hal sia - sia yang aku lakukan. Kapan aku bangun, hal pertama yang aku ingat adalah apa yang ada di laptop. Apa yang muncul di notifikasi, apa yang perlu di update. Sudah mulai menuntut pengakuan, padahal yang dikerjakan masih sedikit. Sedikit jika dibandingkan dengan 9 tahun itu.

Telah banyak yang aku perturutkan, sebelum semua yang aku lakukan menjadi kebiasaan.

End.