
Banyak memang yang naik ke permukaan, yang punya potensi untuk menaikkan harga diri. Contoh lain, seperti munculnya keinginan dan harapan untuk membesarkan anak sholeh. Sesuai dengan visi pribadi, bahwa anak sholeh itu tuntas belajar baca tulis Al - Quran di usia dini dan meneruskan ke jenjang tahsin dan tahfidz. Kemudian juga lengkap belajar fiqih sehari - hari sebelum usia baligh. Muncul begitu saja melewati 2 tahun yang akan datang.
Namun ternyata semua hal di atas hanyalah permukaan saja. Karena kemudian sering timbul dalam fikiran sikap meremehkan orang lain. Keinginan menjatuhkan opini orang lain, iri terhadap apa yang sudah dilakukan orang lain dengan baik. Muncul banyak komentar - komentar yang seolah sudah ditabung dalam dada tinggal keluar dari mulut. Ringan saja rasanya mengeluarkan statement sombong, merasa diri baik.
Void, ada yang kosong. Huf, kunci yang lain harus segera ditemukan. Harus segera kembali ke dalam diri, lepas sebentar dari raga dan melihat diri sendiri dari jauh. Naik ke atas pohon dan melihat ke bawah, bangunan pribadi sendiri yang serba kurang. Allahu Akbar, Mohon kekuatanMu Ya Allah.
End.
0 Komentar:
Posting Komentar