Hari Enam, Tertawa Karena Tulisan
Teringat sesuatu di masa lampau, karena komentar salah seorang teman tentang lubang hidung. Yup, dulu pernah ikut histeria anak muda, jadi fans radio DJ FM Surabaya. Ceritanya ada kuis interaktif, pertanyaannya ''Apa hukuman yang paling pas buat lelaki hidung belang'', ingat betul. Saat itu Aku joint kuisnya dengan SMS, Lelaki hidung belang itu pantasnya hidungnya lubang semua, biar kapok. Ndak bisa buang ingus. Haha.. bayangkan harus menutup semua lubang kecuali satu biar ingus bisa keluar. Kejam.
Masa lalu memang kadang menggelitik, abaikan relativitas baik buruknya. Namun, tulisan lah yang mampu merekamnya dengan kreatif dan imajinatif. Karena situasi pada saat menulis tidak sama dengan saat membacanya kembali. Contoh, tulisan data statistik yang pernah Aku tulis di note facebook, klik di sini. Haha... ngakak. Ternyata pada dasarnya Aku sudah mampu menyusun proposal hidup. Namun, tidak berefek positif karena Aku menulisnya sebagai pemberontakan terhadap rasa syukur.
Sungguh telah banyak waktu yang telah sia - sia terlewati, alhamdulillah masih dirahmati Allah. Sungguh, mudah sekali melakukan perkara bathil, karena kontrol rasa syukur yang rendah. Semua, karena Aku tidak mampu menghargai diri sendiri.
End.
0 Komentar:
Posting Komentar