www.haberismailaga.com |
Lebih dalam lagi ust. Jupri mengajak jamaah untuk menggali sebuah ayat dalam Al Baqarah, 138. Tentang shibghah Allah, yang secara bahasa dapat dimaknai sebagai celupan, warna (tinta). Yang hanya milik Allah yang terbaik, tidak yang lain. Jumhur shahabat memberikan tafsir bahwa makna Shibghah adalah Agama. Namun beliau memberikan garis bawah penafsiran tentang kehidupan shahabat yang telah diwarnai oleh Quran. Maka beliau berpesan agar kita selalu berusaha untuk mewarnai kehidupan kita dengan Quran. Tentu setelah kita berusaha untuk membaca (mengkaji) dan memahamkan diri dengan Firman Allah.
Keajaiban Quran telah banyak dipelajari, bahkan oleh orang-orang di luar Islam. Sebagaimana pengalaman seorang Ketua Departemen Anatomi di Universitas Chiang Mai Thailand menemukan hidayah karena mempelajari ayah Al Quran. Dr. Tagata Tejasen mengkaji secara ilmiah tentang surah An Nisa' ayat 46 berdasarkan ilmu dermatologi. Bagaimana Quran tidak menyelisihi science kedokteran mutakhir yang telah diturunkan 14 abad yang lalu. Sang Professor menyatakan kalimah syahadat dalam konferensi kedokteran Saudi ke 8 di Riyadh karena ketepatan Quran dalam ilmu yang dikuasai oleh beliau.
Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS An-Nisaa’ (4) :56).Shadaqa Allahu Al 'Adhim. Ust. Jupri juga mengingatkan kegagalan seorang pemikir 'baru' Islam, Thaha Husain, terhadap tafsir Al Ankabut ayat 41. Bahwa Quran telah salah dalam satu ayat ini saja selama penelitiannya terhadap Quran. Ilmuwan yang lahir dalam kondisi tuna netra tersebut mengatakan seharusnya dalam ayat tersebut laba-laba digambarkan sebagai mudzakar. Bukan mutsanna seperti yang telah diterima selama ini. Namun sekali lagi, Quran tidak pernah salah. Quran mewarnai kehidupan ini dengan sangat detail, yang kemudian terbukti dengan science. Allahu a'lam.
Asbab nuzul ayat 138 surah kedua (Al Wahidi; 9; edisi ebook):
Said Ibn ‘Abbas: “When a child was born into the Christians, they used to baptize him on the seventh day by dipping him in holy water in order to purify him. They claimed that this baptism takes the place of circumcision. Upon doing this, they used to say: ‘Now the child has become a true Christian’, and so Allah, exalted is He, revealed this verse”.
0 Komentar:
Posting Komentar