Suatu ketika, Ibu Guru Olah-raga sedang bercerita betapa membanggakan saat beliau menerima piala kemenangan. "Begitu nama Ibu dipanggil Panitia, semua penonton meneriakkan nama Ibu!" sambil sesenggukan karena terharu. Tiba - tiba dari bangku deretan belakang Si Amin nyeletuk sambil terkantuk - kantuk. "Ah, Ibu Guru lebay. Amin tiap hari dipanggil minimal sepuluh kali sama orang satu kampung selow aja." Ibu Guru, "#$%^&!!!!!!"
Related Posts
Maaf Ya, Kakak!
#maruahmarch2018 Aurat gue bukan urusan lo! Maaf ya, Kakak #feminisindonesia. Kalau saya jadi ikutan gemas dengan aksi Kakak. Namun saya juga tidak ingin mendebat, sebaliknya mencoba memahami l...Read more
Harapan Kadang Sesuai Nyatanya
Katanya, jika kita berada pada suatu tempat beserta suasana yang tidak kita ketahui awalnya. Tidak kita ingat jalan dan cara kita mencapainya, berarti kita sedang bermimpi. "Faktanya, tidak ada yan...Read more
Jika Dia Ikut Meminjam Sesuatu
` Ada sebuah ujaran, "untuk membuat seseorang mengingatmu, pinjamlah sesuatu darinya." Benar adanya dalam banyak hal. Alkisah, ada seorang kawan yang tetiba mendatangi meja kerja di waktu yang agak s...Read more
Kun Anta | Semampunya Diri
Harus diakui, belum ada urgensi ketika beberapa waktu yang lalu memutuskan mengangsur seekor bebek matic. Tetapi semacam kebutuhan untuk penampilan, dengan dekorasi kepentingan yang tampak mendesak....Read more
Pemimpin Negara yang Bisa Tidur Nyenyak
Saya tertarik dengan salah satu karakter yang dibahas oleh Dr. Aisha Utz dalam bukunya Psychology from Islamic Prespective. Bahasan terakhir dalam sub bab Positive Character Traits, yaitu karakte...Read more
0 Komentar:
Posting Komentar