Berdasarkan petunjuk mbah Google, paling tidak aku harus mencapai Tangerang kota terlebih dahulu. Untuk kemudian dapat mencari angkutan menuju lokasi. Jika digabungkan dengan wejangan Mbah Darmo, berarti setelah sampai di Terminal Kalideres, aku bakal oper ke Tangerang dulu baru cari angkot yang melewati Jatiuwung ke arah Pasirrandu. Start perjalanan pagi itu aku mulai dari Depan D Mall, Golden Trully. Menunggu bus Deborah rute Depok - Kalideres lewat, sempat melamun pula menebak kira-kira jam berapa tiba di lokasi. Ah, bodoh amat, kalau sampai waktu shalat Jum'at belum nemu lokasinya, balik saja. Terus tidur di kost. Hehehe....
Pukul 06:15am, kira-kira, Bus Deborah buka pintu sampingnya untuk menaikkan penumpang di depan D Mall. Aku ikut nyangkut di barisan tengah, berdiri tidak dapat kursi. Gemas, dan iri dengan penumpang lain yang sedang duduk terkantuk-kantuk, bahkan mengorok halus. Nasib, terima apa adanya saja. Mudah-mudahan ada pandangan.
Bus semakin penuh saja ketika melewati daerah Lenteng Agung, arah masuk Tol. Macet total, semua kendaraan merayap perlahan dengan gigi satu. Nyaris tidak berjalan bahkan. Huh, cukup sial sepertinya aku. Di bagian tengah terjepit penumpang lain yang segala bodinya tiga kali lipat ukuran bodiku. Plus ditambah rasa kantuk yang mendera mata dan batin. Kombinasi yang pas di pagi hari untuk menyebabkan aku mengumpat. Kira-kira pukul tujuh kurang semenit [samar-samar dalam ingatan], bus berhasil masuk tol.
Ternyata mau juga dewi Fortuna mampir ke dalam hatiku, Begitu masuk kawasan Semanggi, Jakarta, banyak penumpang yang turun. Mampir lah aku di tempat duduk menikmati pergeseran satu dua meter dari Bus. Tiba-tiba dapat ide untuk mengaktifkan GPS [Gak ada gadget Pake Sahabat] untuk melihat posisi kilometer dari lokasi tes relatif terhadap posisi bus. Cari-cari korban di phone contact, nemu nama Hermawan. Jadilah dia GPS-ku pagi itu. SMS sudah terkirim, "Jeh, kalau mau ke Pasirrandu, Tangerang masih jauh ndak, yo? Posisi sekarang di Kelapa Dua Jakarta, dan sudah pukul 08:00."
Menilik dari hasil percakapan by SMS, aku menyimpulkan perjalanan masih jauh. Dimulailah kondisi psikis yang turun level dengan drastis. Sampai di lokasi jam berapa??? Ah, siapa tahu sudah rejekinya, aku mencuplik SMS dari Hermawan. Semangat. Setidaknya jangan turun level lagi semangatnya. Harus tetap dipole position, sebelum SMS.
----------
Jum'at 6 Mei 2011 kira - kira 08:30 pagi.
Kira-kira aku sampai di Terminal Kalideres, dan lapar. Ya, perut memutuskan untuk diisi. Aku nurut, barangkali nanti sekalian dapat tanya-tanya ke penjual makanan sembari sarapan. Tapi tidak ada warung di tepi jalan depan Terminal ini. Harus masuk ke Terminal baru ada. Boleh buat, aku memilih untuk sarapan semangkuk Mie. Setengah matang, namanya juga seduhan cepat pinggir jalan.
Kurang rasanya, segelintir mie seduh tersebut untuk mengganjal perut. Ah, sudahlah. Kalau dengan tambahan gorengan masih minta lagi ini perut, ndak perlu dilayani. Berangkat juga aku, dengan kopaja jurusan balaraja. Feeling ndak bakal nyampek, sih. Tapi hajar saja.
"Bisa ke Cikupa ya, bang?" tanyaku waktu bayar (kaget, ternyata pake tarif jarak jauh).
"Wah, muter, mas. Nanti turun sebelum jatake saja." Aku cuma bisa mengangguk. Berharap nyasar, haha. Mudah-mudahan segala peta yang sudah dihafal di dalam otakku dapat membantu.
It's hope!!! Sampai di perempatan arah jatake masih sekitar 09:30 am.
Alhamdulillah, bingung. Serasa seperti berada di luar negeri, ndak tahu tempat apa yang sedang aku pijak sekarang. Kemana arah ke jatiuwung???
Ok lah.. Aku berjalan menuju perempatan jatake, di bawah fly over. Bertanya-tanya ke angkot, "Bisa ke Jatiuwung?" meluncur ke tempat baru yang lebih asing lagi. Sopir menurunkan di depan kecamatan Jatiuwung.
Dan dimulailah kebingungan yang bertambah, karena aku sudah jelas-jelas berada di jalan pajajaran tapi tidak melihat yang namanya Sinar Alum. Bahkan dengan jelas Toko Sabar Subur di depan mata sekarang.
Capek, capek bingung. Masalah disorientasi lagi. Peta yang salah atau aku yang error, entahlah. Yang jelas sekarang sudah jam 10.00 lebih. Tentu tidak akan keburu shalat Jum'at jika diteruskan. Ya sudah, telah berusaha. Perlu juga memberi reward ke badan yang sudah mau diajak grasak-grusuk di jalan berdebu tangerang. Sambil menikmati es sari dele, sempat tanya-tanya juga. Katanya kalau daerah industri justru ke arah awal aku berjalan. Berarti aku melewati-nya??!
Hmm.. Kalideres atau balik arah.. Hitung kancing juga, aku milih ke arah kalideres.
Sudah capek, kangen bantal di tempat kost. Plus harus Shalat Jum'at (biar preman harus jum'atan jg. hehe..)
Alhamdulillah, meski sempat oper angkot muter-muter kota baru sampai juga di Terminal Kalideres. Tepat sebelum Khutbah Jum'at dimulai.
Next Mission, Sampai kost dengan selamat membawa selembar tiket balik jawa [What??].
0 Komentar:
Posting Komentar