Hanya sebentar memang bermain dengan anak - anak kecil yang di sakunya tidak ada gadget ini. Namun tidak akan mudah menolak semua rasa capek dan bahagia, yang diaduk menjadi satu. Meskipun kita akan banyak berteriak, percayalah, berteriak jauh lebih mudah daripada mengetik. Dan menemukan padanan kata yang sama dalam makna sesungguhnya. Dijamin pundak - pundak akan terasa pegal, tapi percayalah, semua tekanan di dalam dada akan menguap ke awan.
Hal tidak menyenangkan selama satu bulan, bisa terhapus hanya karena capeknya menghindari semua perhatian dari mereka. Mungkin beberapa sinetron tivi akan terlewat, tetapi semua cerita itu bisa dengan mudah kita tulis ulang. Meskipun tentu kita tidak dapat menampilkan di layar kaca. Sebentar namun tidak mudah dilupakan, menjadi amunisi sepanjang penantian bertemu kembali. Mungkin beberapa notif harus dilirik di luar, dan terlewat. Meskipun komentar - komentar pedas untuk membuang batu sabak modern itu sering terlontar begitu saja saat kita makan. Tapi toh tidak ada penyesalan, kecuali ketenangan.
Dengan kehadiran mereka, kita bisa dengan mudah belajar untuk mengurai kecanggungan saat menyusuri sawah. Berbicara dengan orang - orang yang sibuk dengan lumpur. Bernegosiasi dengan alam, bertaruh waktu dalam hitungan bulan. Meskipun mereka selalu dijajah harga. Seperti gula yang sedang diperebutkan oleh semut.
Itulah mengapa, meskipun setiap desa selalu saja ada teriakan, kita tidak pernah menyesal untuk kembali lagi. Biarpun harus mengosongkan kota dan istana setahun sekali. Memang kadang tidak cukup, tetapi apalah daya kita yang telah menjadi semut - semut domestik. Atau mungkin hanya gula yang sedang diperbutkan oleh semut.
23 Rajab 1436 H
0 Komentar:
Posting Komentar