Smiley

0
Kebebasan dapat dilambangkan sebagai pada rumput luas dimana B dapat menikmati langit dan horison. Mereka terbuka karena memang terbiasa dengan kondisi alam yang bebas pandang. Wajar jika mereka tidak mau dibatasi. Ide adalah hal yang membuat mereka hidup, tampak antusias kepada hal - hal yang mereka sukai. Mereka optimis dalam hidup, dan cenderung berpikir praktis.

Anak - anak B dalam perkembangannya bisa menjadi anak yang luar biasa jahil dan tak pernah merasa apapun. Mudah bosan, dan tidak peduli dengan aktivitas kelompoknya. Selalu punya cara untuk asyik sendiri. Sehingga kadang orang tua merasa pusing dengan anak mereka yang tidak bisa tenang sama sekali. Apalagi dalam budaya indonesia yang timur, anak B akan terlihat 'nakal'.

Pengarahan yang baik terhadap anak B memang diperlukan. Pada dasarnya mereka memiliki ketertarikan akan semua hal. Namun, mereka menginginkan variasi. Oleh karena itu, cara pengajaran yang konvensional mungkin akan menjemukan mereka. Penting untuk dipahami agar para orang tua dan guru untuk menimbulkan rasa interest pada anak B. 

Saya telah lebih dahulu menjelaskan banyak hal tentang pengalaman pribadi anak B (lihat: psikologi reaktif). Karena memang begitulah diagnosanya. Anak B seperti saya memang tidak secepat O dalam bertindak. Dalam percobaan pohon ''botak'' misalnya, anak B juga tampak canggung sebelum kemudian begitu antusias mengerjakan. Mereka tidak peduli dengan hal baku, daun tidak harus berada pada ranting. Namun bunga juga mungkin berada di ujung ranting paling puncak. Atau misalnya menempelkan roti pada batang pohon. Itulah kekuatan ide mereka yang berani, fleksibel dan terbuka.

Yang menarik adalah ketika peneliti melakukan percobaan beberes pada kelompok B. Ketika anak - anak sudah menemukan ketertrikan mereka untuk melakukan tugas merapikan mainan, ada saja anak yang hanya diam duduk di atas kursi. Seorang anak yang begitu pasif dari awal, tiba - tiba tertarik untuk membantu meraih bola yang tergelinding di bawah lemari dengan sebuah tongkat. Rupanya ide ini begitu menyenangkan baginya, maka sampai acara percobaan selesai dia menggunakan tongkat itu untuk mengumpulkan mainan yang berserak di lantai. Duh, aktif juga, ya!

19 Sya'ban 1436 H

Karakter Darah B

Dalam sebuah aktivitas belajar, seorang guru memberikan permainanan edukatif untuk menemukan 2 buah foto. Kelas adalah ruangan yang diduga sebagai tempat benda itu disembunyikan, di antara banyak mainan dalam kelas itu yang kemungkinan akan menarik perhatian anak B. Benar saja, ketika semua anak A, O, dan AB masih sibuk mencari, mereka anak B sudah sibuk dengan kegiatan mereka masing - masing. Yang perempuan mulai membuat boneka tangan dari kaus kaki bayi, sedang yang laki telah tenggelam dalam permainan perang - perangan atau bekejaran. 

Lain lagi ketika permainan itu ditingkatkan kesulitannya, seprti dilaporkan oleh peneliti. Dengan boneka sailor moon dan ultraman, mewakili favorit jenis kelamin, yang dimasukkan ke dalam kotak, ditutup, kemudian ditutup lagi. Permainan jadi lebih sulit, karena sekali saja tutup pertama yang dibuka boneka tidak akan terlihat. Jadi harus tutup kedua yang terbuka. Ternyata reaksi anak - anak sangat berbeda dari kasus sebelumnya. Setelah 20 menit, anak yang bukan tipe B sudah mulai mencari kegiatan lain. Namun B masih asyik mencari hingga akhirnya mereka benar - benar berhasil menemukan. 

Duh, mereka memang tidak mudah dipengaruhi, ya ...  Seperti Si Kecil Hitam manis berikut ini, mungkin!

  

0 Komentar:

Posting Komentar