Smiley

0
AB adalah hasil kawin silang, di dalam darah mereka ditemukan Acetyl Galaktosamine dan Galaktosa. AB yang dewasa mungkin seperti pengendali A dan B. Sangat objektif, dan adil dalam memberikan suatu pertimbangan berdasarkan analisa yang rasional. Sayangnya, mereka tidak berhasrat untuk memiliki atau melekatkan hatinya kepada sesuatu. Semacam ingin menjadi 'biksu' saja. 

Pada penelitian yang dilakukan oleh Holy Setyowati, Sie. BBA., terlihat reaksi yang campur antara A dan B. Karena memang anak - anak belum mahir dalam mengendalikan diri. Hal yang unik dalam laporannya, peneliti mengungkapkan sifat khas anak AB yang abstain. Namun, akan sangat mungkin Kita jumpai AB yang suka berkelahi. Mereka rupanya tidak akan melibatkan masalah di lingkungannya, sampai mereka terusik oleh ketidak-adilan. Jika dulu ada teman Anda yang selalu melompat jika Anda disakiti, untuk membela, mungkin Anda perlu memastikan mereka adalah AB. :-)

Orang tua dengan anak AB, mungkin akan sering menemui keanehan dalam temperamen Si Anak. Kadang perubahan dari sisi A dan B begitu impulsif. Terlihat tidak konsisten dan tiba - tiba. Atau, salah satu yang khas, AB yang bisa sangat berani dan bebas akan terlihat malu yang sangat ketika bertemu dengan orang yang tidak dikenal. 

Dalam percobaan pohon "botak", peneliti merasa cukup beruntung karena di tempat sampling masih cukup banyak anak AB. Meskipun harus menggabung anak AB dari kelas berbeda. Mereka memang langka. Dan benar saja, ada seorang anak AB yang tidak mau berpartisipasi sama sekali (mungkin merasa asing dengan orang baru). Hasil pekerjaan mereka memang sangat menggembirakan. Teliti, seragam, dan tampak logis.

18 Sya'ban 1436 H

Karakter Darah AB

Menurut Saya, hal yang paling menarik dari observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah percobaan beberes. Mereka terlihat berani menunjukkan keengganan untuk melakukan instruksi. Mainan yang sengaja diserakkan di lantai hanya dilihat dengan muka masam dan ogah - ogahan. Tampak sekali rasionalitas mereka, sekecil usia kanak - kanak pun. Begitu peneliti menjelaskan instruksi kerja, seketika itu juga, mereka berteiak, "Ah, ngga mau ah ....!" Walaupun, pada akhirnya kelompok AB tersebut bergerak juga untuk melakukan beberes. Tetapi jelas sekali bahwa mereka ber-demo terlebih dahulu.

AB memang unik, mereka kadang mempunyai selera B yang bebas. Seperti ketika anak - anak AB melakukan pekerjaan mewarnai. Mereka sangat variatif dalam memilih warna, lebih bebas dan tidak terpaku pada warna yang umum. Dan dalam kesempatan lain, mereka acuh terhadap warna dan mengambil sikap sebagai seorang generalis yang monoton. Bahkan dalam menggambar, mereka melakukannya persis seperti apa yang dicontohkan oleh guru mereka. Copy paste, duh!

 

0 Komentar:

Posting Komentar